ALUMNI ARTIKEL GALERI PPD SEKOLAH
Apresiasi bagi guru dan siswa
Apoteker Sophia Saraswati, S.Farm
Guru bertugas untuk mengajar, mendidik, membimbing, dan melatih siswa untuk memahami pengetahuan dan mengembangkan keterampilan siswa. Dalam melaksanakan tugas tersebut, tentunya ada beberapa pengalaman yang tidak dapat dilupakan, bahkan diingat dan dijadikan contoh untuk pembelajaran pada tahun – tahun mendatang.
Salah
satu cara mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan para guru adalah dengan
adanya kegiatan penulisan dan dilakukannya publikasi ilmiah. Beberapa ragam
publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru adalah :
1. Presentasi di forum ilmiah
2. Hasil penelitian
3. Tinjauan ilmiah (Best Practice)
4. Tulisan ilmiah popular
5. Artikel ilmiah
6. Buku pelajaran
7. Modul/ diktat
8. Buku dalam bidang pendidikan
9. Karya terjemahan
10. Buku pedoman guru
Salah satu bentuk
publikasi ilmiah adalah Tinjauan ilmiah. Tinjauan ilmiah dapat berupa makalah
dan Best Practice. Makalah tinjauan ilmiah adalah
karya tulis guru yang berisi ide/ gagasan penulis dalam upaya mengatasi
berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan
pendidikan di sekolahnya (dapat dari hasil penelitian), sedangkan Best Practice adalah “Praktik Terbaik”
dari keberhasilan seorang guru atau kelompok guru dalam melaksanakan tugas,
termasuk dalam mengatasi berbagai masalah di sekolahnya (bukan dari hasil
penelitian).
Tema Best Practice yang dapat ditulis sesuai tupoksi guru kecuali mengajar adalah :
1. Menjadi Kepala Sekolah/Madrasah
2. Menjadi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
3. Menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya
4. Menjadi kepala perpustakaan
5. Menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi atau
yang sejenis nya
6. Menjadi pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan inklusi, pendidikan terpadu atau yang sejenisnya.
7. Menjadi wali kelas
8. Menyusun kurikulum pada satuan pendidikannya
9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
10. Membimbing guru pemula dalam program induksi
11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
12. Menjadi pembimbing pada penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif
13. Melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus Guru Kelas)
Secara garis besar, Best Practice merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas sesuai tupoksi (melakukan hal yang biasa) dengan cara luar biasa sehingga mendapatkan hasil yang luar biasa. Gambaran penulisan Best Practice adalah input awal dengan perlakukan secara Best Practice mendapatkan output yang luar biasa.
Setiap guru mempunyai kesempatan memberikan pengalaman terbaik dalam pembelajaran yang pernah dilakukan, karena Best Practice merupakan karya tulis guru yang berisi pengalaman terbaik dalam mengemban tugas pada pendididkan formal dan proses pembelajaran. Best Practice merupakan “Praktik Terbaik” dari keberhasilan seseorang guru atau kelompok guru. Best Practice bukan merupakan turunan dari hasil penelitian dan ada kebermanfaatan sehingga dapat diterapkan oleh guru lain.
Guru yang sekedar mengajar, tidak akan bisa melahirkan Best Practice. Hal ini dikarenakan dalam Best Practice ada kegiatan/perlakuan/metode pengajaran yang kreatif dan inovatif yang diberikan kepada siswa sehingga siswa mampu menguasai pengetahuan dan/atau keterampilan sesuai dengan kompetensinya dengan baik, bahkan sangat baik.
Penulisan
Best Practice tidak harus dilakukan pada
tahun pelajaran yang sama dengan saat perlakuan. Pengalaman yang dapat
dijadikan penulisan Best Practice
adalah 3 (tiga) tahun kebelakang.
Bagaimana suatu pengalaman itu dapat dikatakan sebagai Best Practice?
- Pengalaman tersebut harus
sesuai tupoksi
- Ada kejelasan ide/gagasan
dalam perlakuan
- Ada data pendukung yang
konsisten (daftar nilai, kegiatan)
- Ada output yang lebih baik
setelah perlakuan
Bagaimana cara memulai penulisan Best Practice?
1. Pilihlah satu tema pengalaman menjalankan tupoksi yang paling BEST (yang terdapat data lengkap)
2. Jadikan Tema dan pastikan keaslian, kejelasan ide/gagasan, dan kecemerlangan idenya
3. Tema yang sudah dipilih rubahlah menjadi judul dengan kaidah judul Best Practice
Bagaimanan sistematika
penulisan Best Practice?
BAGIAN
AWAL
Halaman Judul; Lembaran Persetujuan; Kata Pengantar; Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar Dan Lampiran, Serta Abstrak Atau Ringkasan.
BAGIAN
ISI
a.
Bab I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat
b.
Bab II. KAJIAN/ TINJAUAN PUSTAKA
c.
Bab III. PEMBAHASAN Pelaksanaan kinerja, hasil dan dampak, faktor kendala dan
pendukung, dan rencana tindak lanjut (sertakan bukti foto kinerja)
d.
Bab IV. PENUTUP Simpulan dan Rekomendasi
BAGIAN
PENUNJANG
Daftar
pustaka dan lampiran-lampiran tentang data yang dipakai untuk menunjang tinjauan
atau gagasan ilmiah.
Penulisan
latar belakang masalah harus dipaparkan sesuai dengan kondisi kenyataan yang
ada yang perlu perlakuan (treatment) agar menjadi lebih baik, dapat juga dipaparkan kesenjangan yang
terjadi dan lebih baik lagi jika disertai data pendukung, baik kualitatif
Maupin kuantitatif. Pada perumusan masalah sebaiknya disampaikan bagaimana treatment best practice dilakukan dan
bagaimana hasil treatment setelah
diimplementasikan. Penulisan tujuan penulisan harus sejalan dengan perumusan
masalah yang telah disusun. Penulisan manfaat penulisan, dapat dipaparkan
manfaat untuk peserta didik, rekan sejawat/guru, sekolah maupun pihak lain yang
berkepentingan.
Kajian
pustaka berisi analisis berbagai sumber
pustaka yang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Sumber pustaka tersebut
dapat berupa :
1.
hasil-hasil penelitian,
2.
jurnal,
3.
buku teks,
4.
makalah,
5.
sumber tertulis lainnya.
Dari
berbagai sumber pustaka tersebut, dibuat kerangka berpikir untuk penulisan Best
Practice. Tahap penyusunan kerangka berpikir :
1.
Memahami variabel yang dilaporkan dalam best practice
2.
Membaca buku dan hasil penelitian sesuai topic
3.
Mendeskripsikan teori-teori
4.
Analitis kritis dari teori-teori
5.
Analisis komparatif terhadap teori
6.
Simpulan sementara
7.
Kerangka berfikir (kalau begini maka
akan begitu…..)
Kerangka berpikir merupakan rasionalisasi
hubungan antara teori yang berkaitan dengan hal yang akan ditingkatkan atau
dipecahkan masalahnya dan teori yang berkaitan dengan tindakan untuk memecahkan
masalah itu.
Pada
pembahasan Best practice, termuat :
1.
Pelaksanaan kinerja
a. Langkah treatment dalam menyelesaikan masalah step by step.
b. Tunjukkan kekhasan treatment serta inovasi yang dilakukan
c. Jabarkan kebermanfaatannya
d. Tunjukkan data keberlanjutannya
e. Treatment mudah ditiru oleh guru lain
f. Diberikan data gambar, grafik,
infografis, dll lebih baik
2.
Hasil pelaksanaan strategi
a. Hasil treatment terkait perubahan
positif yang berkelanjutan
b. Dapat berupa data kualitatif ataupun kuantitatif
c. Deskripsikan hasil secara detail sehingga terlihat keunggulan best practice
3.
Dampak terhadap strategi
a. Dampak internal yang terjadi terhadap peserta didik, guru, sekolah, system pembelajaran danlain-lain
b. Dampak eksternal yang terjadi terhadap
lingkungan sekolah, sekolah lain dan lain-lain
Faktor pendukung dan penghambat
a. Uraikan faktor pendukung dari internal
dan eksternal sekolah
b. Kendala dapat berasal dari dalam diri penulis berdasarkan hasil refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilakukan atau dari pihak lain, misalnya peserta
didik, teman sejawat, sekolah, dana, mindset, dan lainnya
Simpulan dibuat pararel dengan permasalahan dan memberikan gambaran semua isi laporan best practice, dapat juga dikembangkan dengan diberikannya rekomendasi.
"Guru yang biasa-biasa saja hanya memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang unggul mendemonstrasikan. Guru yang hebat mengispirasi.” - William A. Ward
Baca Juga :
JANGAN LENGAH, VIRUS INI MASIH MENGANCAM KITA
KEISTIMEWAAN BELAJAR MATEMATIKA
PERSIAPAN MENGHADAPI PENILAIAN AKHIR SEMESTER
Kembali ke HOME
Tidak ada komentar:
Posting Komentar