SMK NUSAPUTERA 2

SMK NUSAPUTERA 2
[] SELAMAT DATANG SISWA BARU SMK NUSAPUTERA 2 [] TERUS PUPUK SEMANGAT BELAJAR [] CITA-CITA KALIAN SUDAH SEMAKIN DEKAT, NEGERI INI MEMBUTUHKAN SUMBANGSIH KALIAN [] QUALITY IN ME []

BUD

ALUMNI  ARTIKEL  GALERI   PPD   SEKOLAH 

 BEYOND USE DATE

Drs. Fery Norhendy, Apt.
Guru Teknik Pembuatan Sediaan Obat SMK Nusaputera 2 

Kita sering mendengar istilah Expired date yaitu batas waktu penggunaan produk obat yang dicantumkan oleh pabrik obat pada kemasan asli. Expired date sering disingkat ED, memberikan gambaran kepada pengguna obat mengenai batas waktu obat masih dapat dikatakan stabil sebelum kemasan dibuka berdasarkan uji stabilitas. Biasanya dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun.

Nah, masalahnya bagaimana kalau kemasan obat sudah dibuka? Masih layakkah obat tersebut dikonsumsi atau digunakan sampai tanggal ED-nya?

Untuk itu, mari kita mengenal dan memahami istilah lain yang mungkin belum begitu familier di masyarakat pada umumnya, yaitu Beyond Used Date (BUD).

Beyond Use Date adalah batas waktu penggunaan produk obat setelah obat tersebut diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau sudah rusak, dimana kondisi produk tersebut masih dalam rentang stabil dan masih dapat dikonsumsi. 


Pada umumnya, istilah Beyond Use Date digunakan untuk obat yang telah dilakukan perubahan bentuk sediaan seperti pelarutan sediaan suspensi kering, obat racikan, racikan salep, obat tetes mata maupun produk obat dengan wadah multidose (penggunaan obat berkali-kali menggunakan wadah yang sama). Jangka waktu untuk obat tersebut bermacam-macam tergantung jenis sediaan obat dan jangka waktu Beyond Use Date pun lebih pendek daripada tanggal kadaluarsa obat itu sendiri. 

Bagaimana jika setelah BUD, masih ada obat yang tersisa/ belum dikonsumsi? Sebaiknya dibuang saja dengan cara yang aman, karena obat sudah tidak terjamin lagi kemanfaatan, keamanan, dan kualitasnya.

Berikut ini, pedoman umum dalam menentukan BUD suatu produk obat.


Sediaan cair

  • Sediaan sirup biasa, maksimal digunakan 1 bulan setelah pertama kali dibuka.
  • Suspensi kering setelah dilarutkan dalam air yaitu 7 hari.
  • Tetes mata dan tetes telinga multidose 1 bulan sejak pertama kali dibuka
  • Tetes mata mini dose 3 x 24 jam setelah kemasan dibuka.
  • Obat cuci mata 3 bulan setelah kemasan dibuka.

Racikan puyer atau kapsul

Untuk sediaan puyer atau kapsul dapat digunakan maksimal 6 bulan sejak diracik.

Sediaan Semisolid (salep, krim, gel, dll.)

  • Racikan : digunakan maksimal 30 hari sejak diracik
  • Non racikan : digunakan maksimal 3 bulan sejak pertama kali dibuka.

Demikian sekilas info mengenai Beyond Used Date, semoga menambah wawasan dan meningkatkan kepatuhan kita dalam penggunaan obat.

Back to HOME





BANJIR & BESTIE


ALUMNI  ARTIKEL  GALERI   PPD   SEKOLAH 
“ BANJIR DAN BESTIE” NYA

Dian Listriana Y., S.Farm., Apt. 
Guru Ilmu Resep SMK Nusaputera 2

Indonesia merupakan Negara yang mempunyai  dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Pada bulan Desember – Februari curah hujan di Indonesia cukup tinggi. Tingginya curah hujan seringkali menimbulkan permasalahan karena tidak tersedianya daerah untuk resapan air sehingga menimbulkan bahaya banjir. 

Faktor lingkungan hidup manusia ( faktor fisik, sosial, budaya, politik , ekonomi ) serta faktor perilaku dan tingkat kepedulian dari manusia juga memegang peranan dalam “ support “ timbulnya banjir. 

Sudah menjadi pemandangan yang umum dan biasa pada saat terjadi banjir dimana “ mercusuar  “ tumpukan sampah menghambat aliran air pada pintu air. Hal ini tentunya akan membuat aliran air yang seharusnya menuju laut menjadi berpindah “ aplikasi google maps”  menuju ke daratan.       

Bukan hanya masalah genangan air tetapi tentunya “ bestie “ dari banjir pastilah muncul. Berbagai macam penyakit yang rentan pada saat banjir pastilah bermunculan seperti : Demam Berdarah, Leptospirosis, ISPA, Diare, penyakit kulit dan lainnya. Penyakit – penyakit tersebut secara umum bermigrasi melalui : 

  1. Kontak dengan benda yang terkontaminasi( baik kontak langsung / tidak langsung )
  2. Inhalasi ( inhalation )
  3. Infeksi oral ( makanan dan minuman yang terkontaminasi )
  4. Penetrasi melalui kulit 


Oleh karena itu diperlukan berbagai usaha dan upaya untuk melakukan kegiatan peningkatan ( promotif ) kebersihan dan kesehatan lingkungan, pencegahan ( preventif ) terhadap bahaya banjir beserta “ bestie “ nya, karena bagaimanapun hal tersebut tentunya sangat merugikan bagi kelangsungan hidup dan juga kesehatan masyarakat. 

Untuk mencegah timbulnya penyakit yang muncul pada saat curah hujan tinggi maupun banjir maka masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kesehatan dirinya dan menjaga kebersihan dengan cara : mencuci tangan, menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, menjaga kebersihan tempat tinggal dan sekitar, dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin. 


Selain itu kegiatan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dalam pencegahan bahaya banjir sangat penting . Oleh karena itu kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan hidupnya diharapkan dapat membawa pengaruh kebaikan bagi dirinya dan nantinya bagi orang – orang disekitarnya.

LIMBAH

ALUMNI  ARTIKEL  GALERI   PPD   SEKOLAH 


MEMANFAATKAN LIMBAH (KULIT) BAWANG MERAH MAUPUN BAWANG PUTIH.

Penulis : Enny Setyawati, S.Pd. , Guru Biologi SMK Nusaputera 2 Semarang

Bawang sekaligus kulitnya (terutama bawang merah) memiliki banyak sekali kandungan vitamin dan mineral. Selain sebagai bumbu masak dan memberikan manfaat pada manusia, dia juga bisa bermanfaat untuk tanaman lho …

Sebenarnya pada bawang kandungan vitamin dan mineralnya lebih tinggi, namun karena bawang kita gunakan untuk memasak, jadi cukuplah kita memanfaatkan limbahnya untuk membantu berkebun. Jadi tidak ada yang dibuang dari bawang bawangan yang kita beli.

Siapkan saja wadah kering di dapur dan kumpulkan kulit bawangnya setiap hari, setelah terkumpul cukup banyak kita bisa mulai memanfaatkan limbahnya.

Pertama sebagai pestisida nabati (pesnab)

Karena mengandung acetogenin dan flavonoid yang bisa merusak system pencernaan serangga, sehingga bisa keracunan



Caranya, masukkan kulit bawang ke wadah botol, isi air ¾ botol dan diamkan beberapa hari (1 – 3 hari, jangan lupa buka tutup botolnya untuk membuang gas). Setelah jadi tinggal saring dan semprotkan ke tanaman yang terserang hama (aplikasikan pada sore hari atau pagi hari sebelum matahari terbit). Semprotkan secara merata pada batang dan daun. Ampasnya bisa masuk komposter atau diletakkan pot tanaman.


Kedua sebagai pupuk alami

Karena mengandung hormon auksin, giberelin, (berperan penting dalam pertumbuhan tumbuhan) dan rhizokalin yang berguna sebagai ZPT (zat pengatur tumbuh). Nah kalau sebagai pesnab disemprotkan, kalau yang ini bisa digunakan untuk merendam stek batang sebelum ditancapkan ke media tanam (sebagai perangsang akar) atau bisa juga disiramkan ke media tanam tanaman kita, agar akar bisa menyerap zat zat dari larutan kulit bawang

Mudah kan? Yuk dicoba…

Sumber : https://tanamanbuah.com/cara-buat-pupuk-perangsang

                 Mediatani TV


Back to HOME

Link yang penting diketahui