PERINGATAN
HARI PAHLAWAN di SMK NUSAPUTERA 2
Hari
Pahlawan, Senin, 10 Nopember 2014, diperingati oleh civitas academica SMK
NUSAPUTERA 2 Semarang dengan upacara bendera. Petugas upacara kali ini adalah
Kelas X FARMASI 1 dan sebagai Pembina Upacara adalah Ibu Rini Roslianti, S.Sos.
Upacara yang diselenggarakan di Lapangan tengah berlangsung lancar. Pembina
Upacara membacakan sambutan dari Menteri Sosial yang bertemakan Pahlawanku
Idolaku.
Meskipun
kalian belum lahir dan tentu tidak mengalami, tetapi kalian bisa membayangkan
bagaiman negeri ini diperjuangkan oleh para pejuang kita. Bagaimana keadaan
saat itu, tentu jauh dari apa yang kamu rasakan sekarang ini. Semangat tinggi,
pantang menyerah, nasionalis, rela berkorban adalah beberapa contoh karakter yang
dimiliki oleh para pahlawan kita, yang bisa kamu terapkan di kehidupan sekarang
ini. Kalau kamu punya cita-cita yang
baik, perjuangkan dengan semangat tinggi, pantang menyerah seperti yang
diperlihatkan oleh para pahlawan kita dulu. Jadikan para pahlawan kita sebagai
idola, yang pantas kita tiru dan diteladani.
SEJARAH
HARI PAHLAWAN
Indonesia
menjadi bangsa yang bebas dan merdeka setelah kemerdekaan diproklamirkan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Para pemimpin bangsa mulai memikirkan bagaimana negeri
ini dibawa. Sebagai bangsa yang merdeka harus mampu mengelola negeri ini
sendiri. Termasuk urusan keamanan harus ditangani oleh tentara kita sendiri.
Jadi kalau ada tentara jepang yang masih ada disini pakai senjata. Ya gak boleh
dong.... Maka pejuang dan rakyat Indonesia berusaha melucuti persenjataan
mereka. Bisa dperkirakan apa yang terjadi. Pertempuran terjadi dimana-mana.
Pada
tanggal 25 Oktober 1945, tentara Inggris tiba di Surabaya, pura-pura menawarkan
jasa membantu melucuti senjata dari tentara Jepang. Setelah kepura-puraan itu
diketahui oleh tentara Indonesia maka pertempuran berubah arah menjadi pertempuran
melawan tentara Inggris.
Pada
suatu ketika Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh, ini wajar kan kalau dalam satu
pertempuran ada yang mati. Kalau mereka marah berarti tidak fair, sampai
mengeluarkan ultimatum yang isinya paling lambat jam 06.00 pagi tanggal 10
Nopember 1945, rakyat Indonesia harus menyerahkan senjatanya. Ultimatum ini
tentu ditolak dengan tegas, sehingga setelah jam 06 saat itu, terjadi
pertempuran hebat di Kota Surabaya. Banyak rakyat yang berguguran sebagai
pahlawan.
Tentara
Inggris mengira pertempuran akan segera selesai, tetapi tidak bagi Bung Tomo
dan pemuda-pemuda di Surabaya. Semangat pantang menyerah yang dikobarkan oleh
Bung Tomo membuat pertempuran terus berlangsung dan pecah dimana-mana di
seluruh Indonesia. So Tanggal 10 Nopember 1945 pantas dikenang sebagai Hari
Pahlawan. Bagi siswa-siswi SMK NUSAPUTERA 2 harus bisa meniru dong semangat
juang yang dicontohkan para pahlawan kita. Terutama dalam memperjuangkan
cita-citanya. Bisa kan...?